Pujisyukur, Alhamdulillah kehadirat Alloh SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Sholawat dan salam beriring salam semoga senantiasa terlimpah curah kepada suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW atas perkenan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Analisis Penelitian Pengembangan Kegiatan Anak Usia Dini pada Kelompok Bermain (KB) .. BABIII MENYAMPAIKAN IDE MELALUI ANEKDOT 5.1. MENGKRITIS TEKS ANEKDOT DARI ASPEK MAKNA TERSIRAT 5.2. MENGONTRUKSI MAKNA TERSIRAT DALAM SEBUAH TEKS ANEKDOT 5.3. MANGANALISIS STRUKTUR DAN KEBAHASAAN TEKS ANEKDOT 5.4. MENCIPTAKAN KEMBALI TEKS ANEKDOT DENGAN MEMERHATIKAN STRUKTUR DAN Ciriciri teks anekdot. Supaya kamu dapat membedakannya dan lebih mengerti tentang pengertian teks anekdot seperti apa, coba pahami juga ciri-ciri teks anekdot di bawah ini: 1. Berupa teks yang mendekati perumpamaan. Perumpaan pada sebuah teks dengan struktur anekdot mendekati bentuk sebuah dongeng. Kemampuankomunikasi matematis perlu menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran matematika, sebab melalui komunikasi siswa dapat mengorganisasi berpikir matematis, menyampaikan pemikiran matematis secara koheren, menganalisis dan mengevaluasi strategi dan berpikir matematis yang lain, dan dapat mengeksplorasi ide-ide matematis (NCTM, 2000). Gunakanlogika dalam menyusun dan menyampaikan argumen. BAB IV TEKS ANEKDOT Pengertian Teks Anekdot. Pengertian teks anekdot apa ya? Eksposisi ilustrasi adalah paragra yang pengembanganya melalui bentuk gambar sederhana atau bentuk konkret dari suatu ide, biasanya terdapat kata “seperti, bagaikan”. xo2V7Ng. Pada materi Bahasa Indonesia sebelumnya, kamu sudah belajar tentang observasi dan eksposisi. Pada pelajaran kali ini kamu akan belajar menyampaikan ide, gagasan, bahkan kritik melalui anekdot. Dengan menguasai materi ini, kamu akan dapat menyampaikan kritik dengan cara yang lucu, tetapi mengena. Daftar Isi1 Menyampaikan Ide Melalui Anekdot2 Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat3 Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot4 Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot5 Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot6 Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot7 Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan8 Share this9 Related posts Photo by Monstera on Mengkritisi Teks Anekdot dari Aspek Makna Tersirat Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting tokoh masyarakat atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata. Mendata Pokok-pokok Isi Anekdot Dengarkan anekdot agar dapat mendengarkan dengan baik, lakukanlah hal-hal berikut Berkonsentrasilah pada yang akan didengarkan agar dapat mencatat pokok-pokok yang menjadi permasalahan. Selama mendengarkan anekdot, jangan melakukan aktivitas lain seperti berbicara dengan temanmu atau menulis catatan. Tutuplah bukumu dan dengarkanlah contoh-contoh berikut ini yang dibacakan oleh gurumu atau temanmu. Mengidentifikasi Penyebab Kelucuan Anekdot Kelucuan dalam anekdot biasanya disampaikan dengan bahasa yang singkat, tetapi mengena. Mengonstruksi Makna Tersirat dalam Sebuah Teks Anekdot Sumber Membandingkan Anekdot dengan Humor Pada pembelajaran sebelumnya, kamu telah belajar bahwa anekdot adalah cerita singkat yang lucu dan menarik. Apakah semua cerita lucu dapat dikategorikan sebagai anekdot? Seringkali orang menyamakan antara humor dengan anekdot. Menganalisis Kritik yang Disampaikan dalam Anekdot Humor hanya berfungsi untuk menghibur, sedangkan anekdot berfungsi untuk menyampaikan makna tersirat biasanya berupa kritik. Kritik dalam anekdot seringkali disampaikan dalam bentuk sindiran, tidak disampaikan secara langsung. Hal itu dilakukan untuk menghindari konflik antara pihak yang menyampaikan sindiran dengan pihak yang disindir. Tujuannya agar pesan yang ingin disampaikan, kritiknya, dapat diterima oleh pihak yang dikritisi tanpa menimbulkan ketersinggungan. Untuk itulah, pencerita menggunakan ungkapan yaitu berupa kata, frasa, atau kalimat yang bermakna idiomatis, bukan makna sebenarnya. Menyimpulkan Makna Tersirat dalam Anekdot Makna tersirat anekdot berbeda dengan sindiran dan kritikan. Hal ini tentu saja tetapi lebih mengarah pada tujuan yang ingin disampaikan oleh si pembuat kritik. Menganalisis Struktur dan Kebahasaan Teks Anekdot Photo by Monstera on Mengidentifikasi Struktur Teks Anekdot Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, dan koda. Mengenal Berbagai Pola Penyajian Teks Anekdot Anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog maupun narasi. Contoh penyajian dalam bentuk dialog, percakapan dua orang atau lebih, dapat dilihat pada anekdot Dosen yang juga menjadi Pejabat. Salah satu ciri dialog adalah menggunakan kalimat langsung. Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang dikatakannya. Dari kutipan anekdot di atas kamu dapat melihat bahwa kalimat langsung memiliki ciri-ciri sebagai berikut. Diawali dan diakhiri dengan tanda petik “ ….”. Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf kapital. Antara pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua . Menciptakan Kembali Teks Anekdot dengan Memerhatikan Struktur dan Kebahasaan Sumber Menceritakan Kembali Isi Anekdot dengan Pola Penyajian yang Berbeda Setelah memahami batasan anekdot, isi, struktur, dan ciri kebahasaannya, kamu akan belajar menulis anekdot. Untuk dapat menulis anekdot, terlebih dulu belajarlah menuliskan kembali teks anekdot yang kamu dengar atau kamu baca.. Salah satu cara menulis teks anekdot adalah dengan menulis ulang teks anekdot yang kita dengar atau baca dengan pola penyajian yang berbeda. Tentu saja juga menggunakan gaya penceritaan yang berbeda. Namun, penulisan ulang ini tetap harus memerhatikan kebahasaan dan strukturnya. Menyusun Teks Anekdot berdasarkan Kejadian yang Menyangkut Orang Banyak atau Perilaku Tokoh Publik Dalam menyusun anekdot, ada beberapa hal yang harus ditentukan lebih dulu. Hal tersebut adalah menentukan tema, kritik, kelucuan, tokoh, struktur, alur, dan pola penyajian teks anekdot. Langkah-langkah ini akan memudahkan kamu untuk belajar menyusun anekdot. Jadi, bacalah dengan teliti contoh penyusunan anekdot agar nantinya kamu bisa menyusun anekdotmu sendiri. Mempresentasikan Anekdot Setelah bekerja secara individu menyusun anekdot yang temanya kamu pilih sendiri, dengan isi dan gaya bahasamu sendiri, sekarang saatnya mempresentasikan anekdot buatanmu di depan kelas. Daftar Pustaka Suherli, Maman Suryaman, Aji Septiaji, Istiqomah. 2017. Bahasa Indonesia Kelas X SMA/MA/SMK/MAK. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud Post Views 3,583 Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 3 Menyampaikan Ide Melalui Anekdot - Rangkuman / ringkasan materi BAB 3 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 10 ini diambil dari E-Modul Bahasa Indonesia Kelas 10 Revisi BAB 3 Teks Anekdot dijelaskan pokok pembahasan yang terdiri dari Struktur AnekdotKebahasaan AnekdotStruktur dalam Teks AnekdotKaidah Kebahasaan dalam Teks AnekdotA. Struktur AnekdotTeks anekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Tetapi, ada makna yang tersirat yang terkandung dalam teks teks anekdot membawa fungsi sosial yang bertujuan mengkritik atau menyindir. Kritik dan sindiran tersebut diperoleh dari realita sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari- hari. Hal tersebut disampaikan melalui lelucon sehingga tidak terkesan menghakimi atau menyudutkan pihak tertentu sehingga dapat disimpulkan terdapat beberapa ciri-ciri teks dapat juga diungakapkan dalam bentuk gambar atau ilustrasi, biasanya dapat kita temukan di media cetak berupa komik atau di media elektronik berupa menyusun atau mengonstruksi teks anekdot harus menentukan topik, sasaran , dan unsur kelucuan dalam anekdot serta menyimpulkan makna dan pesan tersirat di dalamnya. Makna tersirat dianalisis dan diuraikan berdasarkan fakta-fakta yang berhubungan dengan topik yang terdapat dalam teks anekdot. Makna tersebut dihubungkan dengan nilai-nilai kehidupan sehingga pembaca dapat mendalami dan merenungkan isi teks anekdot Kebahasaan AnekdotAnekdot berisi makna tersirat yang mengandung pesan tertentu, makna tersebut dapat dikonstruksikan dengan memahami topik, sasaran, dan unsur kelucuan. Menemukan makna tersirat dilakukan dengan memahami isi anekdot, menghubungkan makna dengan fakta, dan nilai-nilai kehidupan, mengonstruksi makna tersirat bertujuan membantu memahami masalah yang dikritik dalam diciptakan berdasarkan pengalaman atau peristiwa yang terdapat di sekitar. Teks anekdot juga dapat ditulis dengan cara mengonstruksi anekdot orang lain ke dalam bentuk yang berbeda. Dalam menciptakan teks anekdot perlu identifikasi dan perenungan untuk mendapatkan makna atau pesan yang ingin disampaikan oleh Struktur dalam Teks AnekdotBagian-Bagian Struktur Teks AnekdotAbstrak yaitu bagian awal teks anekdot yang berfungsi memberikan gambaran tentang isi teks. Biasanya bagian ini menunjukkan hal unik yang akan ada di dalam teks. Abstrak dapat disebut sebagai tahap pembukaan. Bagian ini sifatnya yaitu bagian teks yang menunjukkan awal kejadian cerita atau latar belakang suatu peristiwa terjadi. Biasanya penulis bercerita dengan detil di bagian ini. Bagian ini mengarah pada terjadinya suatu krisis, konflik, atau peristiwa utama. Bagian inilah yang menjadi penyebab timbulnya krisis. Bagian orientasi ini berfungsi untuk membangun atau Komplikasi yaitu bagian teks yang menunjukkan hal atau masalah yang unik dan tidak biasa yang terjadi pada penulis atau orang yang diceritakan. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan. Dengan kata lain, pada bagian ini adanya kekonyolan yang menggelitik dan mengundang tawa. Bagian ini merupakan inti dari peristiwa yaitu bagian teks yang menerangkan cara penulis atau orang yang diceritakan dalam menyelesaikan masalah yang timbul di bagian krisis. Reaksi itu berkenaan dengan tanggapan atau respons atas krisis yang dinyatakan sebelumnya. Reaksi dapat berupa sikap mencela atau menertawakan. Bagian ini sering kali mengejutkan, sesuatu yang tidak terduga, mencengangkan. Reaksi dijadikan sebagai bagian yang memberikan penyelesaian masalah lengkap dengan menggunakan cara yang menarik dan berbeda dari yaitu bagian akhir dari cerita unik tersebut yang menjelaskan simpulan tentang kejadian yang diceritakan oleh penulis. Koda sama dengan penutup pertanda berakhirnya cerita. Di dalamnya berupa persetujuan, komentar, ataupun penjelasan atas maksud dari cerita yang dipaparkan sebelumnya. Bagian ini biasanya ditandai oleh kata-kata, seperti itulah, akhirnya, demikianlah. Keberadaan koda bersifat opsional, yaitu boleh ada atau tidak ada pada sebuah teks anekdot ini sama seperti teks narasi, yang di dalamnya terdapat tokoh, alur dan latar. Begitupula penyajian, ada yang berbentuk dialog atau percakapan, dan ada yang berbentuk narasi. Bahkan, bentuk penyajian dapat berupa cerita bergambar. Akan tetapi, inti dari penyajian teks anekdot adalah selalu berupa kalimat Kaidah Kebahasaan dalam Teks AnekdotUnsur Kebahasaan Teks Anekdot Kalimat Langsung Banyak menggunakan kalimat langsung yang bervariasi dengan kalimat-kalimat tidak langsung. Kalimat-kalimat langsung merupakan petikan dari dialog para tokohnya, sedangkan kalimat tidak langsung merupakan bentuk penceritaan kembali dialog seorang tokoh. Bahkan tidak sedikit anekdot yang semuanya berupa dalog yang menggunakan kalimat-kalimat Nama Tokoh Utama atau Orang Ketiga Tunggal Penggunaan ini dapat disebutkan secara langsung nama tokoh faktualnya, seperti Gus Dur atau tokoh yang disamarkan, seperti hakim, presiden, jaksa, atau tokoh-tokoh masyarakat Waktu Misalnya kemarin, sore ini, suatu hari, ketika Kiasan Kata kiasan atau konotasi adalah kata yang tidak memiliki makna sebenarnya. Kata ini dapat berupa ungkapan atau Sindiran Yang diungkapkan dengan pengandaian, perbandingan, dan lawan kata atau Penjelas Atau penerang, seperti bahwa. Hal ini karena berkaitan dengan pengubahan dialog dari kalimat langsung ke kalimat tidak Kerja Material adalah kata yang menunjukkan suatu aktivitas yang dapat dilihat oleh panca indera. Hal ini terkait dengan tindakan tokohnya dan alur yang membentuk rangkaian peristiwa ataupun Kerja Mental adalah kata yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan seorang Sebab Akibat merupakan kata penghubung yang menyatakan sebab akibat, seperti, demikian, oleh karena itu, maka, dan Imperatif adalah kalimat yang bersifat atau memberi perintah atau dapat juga berupa peringatan, Seru Biasanya ditandai dengan tanda seru, yang bersifat untuk menegaskan atau sebagai ungkapan rasa Temporal Konjungsi ini bermakna kronologis temporal, seperti, akhirnya, selanjutnya, kemudian, Retoris adalah kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan Penyusunan Teks AnekdotTentukanlah kritik yang ingin disajikanRancang tokoh yang terkait, sesuai dengan masalahnya. Tokoh yang dimaksud pada umumnya bersifat peristiwa ke dalam alur dan struktur anekdot yang meliputi abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan kerangka anekdot menjadi sebuah cerita utuh dengan memperhatikan unsur informasi tentang Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas 10 BAB 3 Teks Anekdot yang bisa bagikan, semoga ada manfaat didalamnya dan terima kasih. Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3Teks AnekdotStruktur Teks AnekdotContoh Teks AnekdotUnsur Kebahasaan Teks AnekdotPola Penyajian Teks AnekdotKalimat LangsungMenyajikan Kembali Teks Anekdot Dengan Pola yang BerbedaMateri Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3Halo adik-adik berjumpa lagi di Portal kesempatan sebelumnya Admin telah membagikan rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 2 Mengembangkan Pendapat Dalam kesempatan kali ini, Admin akan membagikan materi baru rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3 Menyampaikan Ide Melalui AnekdotYuk mari disimak!Materi Indonesia Kelas 10 Bab 3Menyampaikan Ide Melalui AnekdotTeks AnekdotAnekdot adalah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengangkat cerita tentang orang penting tokoh masyarakat atau terkenal berdasarkan kejadian yang nyata ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur partisipan pelaku cerita, tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian Teks AnekdotTeks anekdot memiliki struktur sebagai berikutabstraksiorientasikrisisreaksikodaAbstraksi adalah latar belakang dan gambaran umum suatu adalah pembukaan dan pengenalan adalah masalah yang muncul dalam teks adalah penyelesaian masalah dalam teks adalah bagian penutup dari agar lebih memahami struktur dari anekdot, perhatikan contoh anekdot dibawah ini ya!Contoh Teks AnekdotBerikut ini adalah contoh teks anekdot beserta strukturnyaUnsur Kebahasaan Teks AnekdotAda beberapa unsur kebahasaan teks anekdot, yaituKalimat yang menyatakan peristiwa masa laluKalimat retoris, yaitu kalimat pertanyaan yang tidak membutuhkan jawabanPenggunaan konjungsi yang menyatakan hubungan waktuPenggunaan kata kerja aksiPenggunaan kalimat perintahPenggunaan kalimat seruPola Penyajian Teks AnekdotSecara umum teks anekdot disajikan dalam dua bentuk, yaituDialogNarasiKalimat LangsungSeperti yang kita ketahui bersama bahwa teks anekdot dapat disajikan dalam bentuk dialog pasti menggunakan kalimat kalimat langsung itu?Kalimat langsung adalah sebuah kalimat yang merupakan hasil kutipan langsung dari pembicaraan seseorang yang sama persis seperti apa yang kalimat langsung yaituDiawali dan diakhiri dengan tanda petik “ ….”.Huruf awal setelah tanda petik ditulis dengan huruf pembicara dan apa yang dikatakannya dipisahkan dengan tanda titik dua .Menyajikan Kembali Teks Anekdot Dengan Pola yang BerbedaBerikut ini adalah contoh dalam menyajikan kembali teks anekdot dengan pola yang berbeda, yang asalnya dari dialog menjadi ini adalah bentuk dalam dialogDosen yang juga Menjadi PejabatDi kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang “Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri.”Udin “Ah, begitu saja diperhatikan sih Ton.”Tono “Ya, Udin tahu sebabnya.”Udin “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri.”Tono “Bukan itu sebabnya, Din. Sebab dia juga seorang pejabat.”Udin “Loh, apa hubungannya.”Tono “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain.”Udin “???”Nah apabila kita ubah menjadi narasi akan menjadi seperti iniDosen yang juga Menjadi PejabatDi kantin sebuah universitas, Udin dan Tono dua orang mahasiswa sedang berbincang-bincang.“Saya heran dosen ilmu politik, kalau mengajar selalu duduk, tidak pernah mau berdiri,” kata Tono kepada Udin. Udin ogah-ogahan menjawab pertanyaan Tono. Udin beranggapan bahwa masalah yang dibicarakan Tono itu tidak Tono tetap meminta agar Udin mau menerka teka-tekinya. “Barangkali saja, beliau capek atau kakinya tidak kuat berdiri,” jawab Udin merasa jengah. Ternyata jawaban Udin masih juga salah. Menurut Tono, dosen yang juga pejabat itu tidak bersedia berdiri sebab takut kursinya diambil orang lain.”Mendengar pernyataan Tono, Udin menanyakan apa hubungan antara menjadi dosen dan pejabat. “Ya, kalau dia berdiri, takut kursinya diduduki orang lain,” ungkap Tono. Udin “???”Bagaimana?Tidak sulit kan merubah pola penyajian teks anekdot dari dialog menjadi narasi?Apabila kalian sudah cukup memahami materi ini, coba juga latihan soal materi ini pada link dibawah iniLatihan Soal Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 3Sekian rangkuman yang dapat Admin bagikan kali ini tentang rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab lupa share ke teman teman kalian apabila kalian merasa artikel ini bermanfaat untuk kunjungi Portal Edukasi untuk rangkuman materi lainnya Juga Rangkuman Materi Bahasa Indonesia Kelas 10 Bab 4 Menyampaikan Ide Melalui Anekdot Bab Iii0% found this document useful 0 votes834 views26 pagesOriginal Titlee12038f775dfc01185cd0e59a325f47eCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes834 views26 pagesMenyampaikan Ide Melalui Anekdot Bab IiiOriginal Titlee12038f775dfc01185cd0e59a325f47eJump to Page You are on page 1of 26 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 12 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 17 to 24 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. Sekolahmuonline - Contoh Soal Bahasa Indonesia Kelas X Bab III Menyampaikan Ide Melalui Anekdot SMA/MA/SMK/MAK Kelas X. Pembaca Sekolahmuonline, berikut ini kami sajikan untuk Anda contoh soal Bahasa Indonesia kelas X SMA/MA/SMK/MAK beserta jawabannya. Kali ini secara singkat kita bahas soal-soal Bahasa Indonesia Kelas X Bab III Menyampaikan Ide Melalui Anekdot. Silahkan dibaca dan dipelajari, semoga bermanfaat dan memudahkan dalam belajar. Jangan lupa untuk berbagi kepada yang lainnya. Selamat belajar. Jawablah soal-soal berikut ini dengan jawaban yang benar dan tepat! 1. Jelaskan pengertian Anekdot! Jawaban Anekdot adalah cerita singkat dan lucu yang digunakan untuk menyampaikan kritik melalui sindiran lucu terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 2. Apakah isi dari anekdot itu? Jawaban Isi anekdot adalah sindiran dan kritikan terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 3. Jelaskan secara singkat fungsi komunikasi teks anekdot! Jawaban Fungsi komunikasi teks anekdot adalah untuk menyampaikan kritik terhadap kejadian yang menyangkut orang banyak atau perilaku tokoh publik. 4. Sebutkan struktur teks anekdot! Jawaban Struktur teks anekdot adalah sebagai berikut ini - abstraksi, - orientasi, - krisis, - reaksi - koda 5. Sebutkan ciri-ciri kebahasaan teks anekdot! Jawaban Ciri-ciri kebahasaan teks anekdot adalah sebagai berikut a. menggunakan kalimat yang menyatakan masa lalu; b. menggunakan kalimat retoris; c. menggunakan konjungsi yang menyatakan hubungan waktu dan konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat; d. menggunakan kata kerja aksi; e. menggunakan kalimat seru. Baca juga Kumpulan Contoh Soal Bahasa Indonesia kelas X Lengkap Beserta Pembahasannya Tinggal Klik Judul di bawah ini Jika bermanfaat, beritahukan/share ke yang lainnya. Jika ada link yang error, beritahu kami. Bisa lewat kolom komentar. Selamat membaca dan selamat mempelajari.

bab 3 menyampaikan ide melalui anekdot