Salahsatunya yang paling banyak peminatnya adalah volunteer Java Jazz. Tahun ini memang Java Jazz sudah sukses digelar pada 1-3 Maret 2019 lalu. Menjadi seorang volunteer Java Jazz bakal memberi lo kenangan dan pengalaman yang berkesan. Jadi, kalau ada kesempatan tahun depan, pastikan lo ikutan daftar ya, Urbaners! SimprugGallery Blok A1 Jl. Teuku Nyak Arief No.10 Jakarta Selatan 12220 Indonesia +62 21 727 836 01/02 Ext. 193/195 JavaJazz Mei 2022 - Mei 2022 1 bulan. Kesenian dan Kebudayaan Bahasa Volunteer di Java Jazz Intitut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan Jakarta Lihat profil Lihat lencana profil Login untuk mendapat pengalaman terbaik. Login SobatMuda akan bertugas memotret event Java Jazz Festival 2019 sesuai brief untuk melengkapi tulisan reporter di situs muda.kompas.id. Kirimkan 3 contoh foto terbaik kamu yang berkaitan dengan foto panggung, foto dengan tema musik, ataupun foto event. Spesifikasi foto jpg high resolution 300 dpi. Sobat Muda memilih tanggal availability (pilih Its my experiences being volunteer in Java Jazz Festival 2016 (Part 2) my precious id card. [Day 1] Hari pertama, yaitu hari Jumat, 4 Maret 2016. Gue berangkat dari Bogor jam 9 pagi, dan sampai sana jam 11 siang-an lewat. Hari pertama masih pada awkward karena itu kedua kalinya kita full team ketemu (bahkan ada yang baru dateng karena rMHg. Simprug Gallery Blok A1 Jl. Teuku Nyak Arief Jakarta Selatan 12220 Indonesia +62 21 727 836 01/02 Ext. 193/195 info KEEP IN TOUCH Subscribe to our Newsletter Postingan ini sebenernya cuma pengen bagi-bagi pengalaman aja. bagi yang minat atau bagi yang belum minat tiba-tiba jadi minat buat jadi Volunteer Talent Treatment Liaison Officer di acara festivalnya java production. yaah… biar anda-anda semua punya gambaran aja sih sama referensi dari internet. ok cukup, biar saya sudahi basa-basi yang basi ini. awalnya, saya iseng daftar jadi Volunteer di Java Jazz. kayanya udah lebih dari kesejuta kalinya, dari awal saya SMA kayanya saya udah sering coba daftar tapi entah kenapa saya selalu milih buat bagian Merchandise atau Media Partner belom pernah nyoba pilih Talent Treatment, kenapa eh kenapa, karena awalnya saya ga paham Talent Treatment apaan. suer deh. nah, tahun ini saya ga ngarep nih sambil iseng ah coba ah pilih Talent Treatment ngapain sih. heuh. terus saya pilih. dan saya coba masukin poto saya macem poto KTP 2×3 pokonya potonya kaku banget deh kaya orang mau daftar nikah di KUA gitu. setela berangsur-angsur ga ngarep hingga saya luput saya pernah daftar buat jadi Volunteer, tiba-tiba ada e-mail masuk mengatasnamakan orang dari JP kalo misalkan saya ada interview senin besok dengan posisi sebagai Talent Treatment. beginilah bentuk e-mail sakti yang dikirim sama Java Production. duh? bener banget? interviewnya ngapain? langsung saya googling, dan resultnya ya begitu katanya. cuma ditanya-tanyain iseng istilahnya. senin siangnya saya pergi ke kantor JP, letaknya di sebrangan binus inter. pokonya saya masih rada nerawang deh ini Jakarta bagian mana orang bekasi sob, jauh nih 3 hari baru sampe sini saya dateng jam 1 lewat mau menuju setengah 2. di-email ditulis jam 2 mulai interview. saya udah liat banyaaaaak banget orang-orang. makin jiper aja, jangan-jangan ini interview bener-bener diseleksi trus nanti ada yang lolos dan ga lolos macem Akademi Fantasi Indosiar gitu. *tepok jidat* saya nyampe dan mulai sksd gitu, semua orang disenyumin trus nimbrung ngobrol. semuanya otomatis pada nanya, “kuliah dimana” lalu saya tertawa, berasa tua buk. saya bilang “di unpad bandung” “oh, dari bandung dong ini.” saya senyum bego, “ah ngga dong.” lalu diem. jam 2 lewat akhirnya mulai diabsen satu-satu. ditanya waktu kerjanya bisa kapan. otomatis saya jawab saya bisa full seminggu dong. dan oke. lalu ada proses pemisahan, antara yang bisa bahasa inggris dan yang kurang fasih berbahasa inggris. saya memisahkan diri. lalu kita semua disuruh keluar buat dipanggil 1-1. well, interviewnya ga 1 orang 1 ruangan 1 interviewer ko. saya masuk barerng 6 orang lainnya. interviewernya ada 3 tapi hanya 1 yang mendominasi. mbak Inge, kalo ga salah namanya. doski keliatan udah senior banget. 2 lainnya, yang cuma macem juri lomba masak duduk dan angguk-angguk, ada ka Dandy sama ka Putri. yup mereka berdua rupanya kordiantor LO inter. interviewnya ditanya apa? pertama, bukan nama saya dipanggil. saya lupa siapa namanya, cewek jenis kelaminnya lah. dilihat form kita waktu isi di web dan ditanyain kamu pernah jadi LO tolong ceritakan acaranya apa, in english. alis saya otomatis nyambung, that’s… it? sayangnya, wanita tersebut agak sedikit malu-malu bahasa inggrisnya. hingga mbak Inge memutuskan buat nyoret-nyoret kertasnya lalu dipisahin. yup, dia dipindah jadi LO Indonesia. which is, her job would be less and less hectic than ours. lanjut ke rekan saya, namanya Boby, keliatan lah doski emang udah paham betul dan sempet jadi anak radio binus. dan yup, lolos lah. lalu, “Liliana?” saya angkat tangan. entah kenapa saya selalu reflek sambil ngomong “aku, hadir.” begitu dari jaman SD kalo nama saya dipanggil. “kamu pernah jadi LO sebelumnya?” shit, saya inget saya isinya belom pernah jadi LO di form pendaftaran “nope.” nyengir-nyengir kambing “tapi kamu tahu tugas LO apa aja? tolong dengan bahasa inggris.” “well, as far as i know what LO does is keeping the Talents in good shape physically and mentally? getting em ready to performance, bodyguarding while off stage, be their babysitter 24/how many days are they staying, and yup!” doooooh, taunya itu doang. asem. “jadi babysitter doang ya LO tuh? duh, kalo gitu saya mah hire babysitter aja jangan kamu ah.” “noooo.” meledak idung saya. “oke, next. apa yang kamu lakukan kalo kamu under pressure. kalo tiba-tiba koordinator kamu marah. artis kamu ga mau manggung.” “hmmmmmmm…… 5 mins of hmmm, well, as a normal human being which was i liedddd i would be panicked at first, my face went sour and i might punch a wall if i had to. but, well, just keep em aside, this is work, so be professional and let the punches break my patient walls and do the job. if my coordinator pissed at me, i would do my best to downside up their moods. they must be having a bad day, uh jiiir, tukang jilat, if my talents didn’t want to perform, well, i would find the source, maybe they didn’t get what they want or something in their minds or… abis isian di otak i would find the source, and turn down the fire. thats it.” lalu mba Inge senyum. “panggilan kamu apa?” “lily.” “hem, oke. good. next!” that’s it? di kelompok saya ada 4 orang yang akhirnya dipindah ke LO indo dan dipindah ke divisi lain. sepengetahuan saya, mba Inge cari orang yang kalo ngomong PD, biar salah biar ngaco, asal PD aja sih. sebelah saya bahasa inggrisnya ancur lebur kaya bubur koran. tapi doski keterima. jangan pernah munculin wajah lo kalo abis dilabrak dosen begitu lagi presentasi. pasang senyum macem Joker dan ngomong se-masuk akal mungkin. alhasil, lo ga bakalan di-interview ulang buat digeser ke divisi lain. begitu selesai mereka bilang kita harus foto buat ID dan mereka bakalan inform lagi masalah Techincal Meeting. kesimpulannya, kalo anda semua udah dapet e-mail buat interview, ga adalah kata eliminasi macem di Kontes Dangdut Indonesia. semua keterima, hanya saja, kalian di-interview buat meyakinkan mereka kalo kalian layak di Divisi tersebut. kalo ga layak yaa, lempar ke divisi lain ko. tapi tetep deh, foto buat ID Card. Good luck 🙂 Tags Interview, Interview Java Jazz Volunteer, Java Jazz, Java Jazz 2015, Liaison Officer, LO Java Jazz, Talent Treatment, Volunteer, Volunteer Liaison Officer Java Jazz Kali ini gue akan berbagi sedikit pengalaman gue selama menjadi volunteer Java Jazz Festival 2016 yang diselenggarakan 4, 5, dan 6 Maret kemarin. Dari sekian banyaknya divisi yang ada, gue berada di divisi F&B. Beberapa teman volunteer di divisi F&B sudah kuliah di semester 6 dan 7. Bisa dibilang, gue yang paling muda disitu. Oya buat kalian yang gak tau apa itu F&B, gue akan kasih tau. F&B itu singkatan dari Food & Beverages. Jadi selama event berlangsung, tugas gue sebagai volunteer di divisi F&B adalah menjual product food and beverages milik sponsor acara. Fasilitas yang diperoleh setiap volunteer selain bisa masuk JJF gratis selama tiga hari adalah name tag, baju crew, konsumsi, fasilitas menginap di hotel bintang empat, dan pastinya bisa nonton stage mana pun dengan bebas. Tapi sebagai volunteer, jadwal menonton yang bisa diperoleh gak sebebas-bebas yang kalian mau. Harus ada giliran pergantian nonton antar sesama volunteer tiap divisi karena volunteer gak pake sistem shift. Oke, selama tiga hari acara berlangsung di Jakarta International Expo Kemayoran, gue bertemu dengan puluhan musisi dan artis. Keuntungan lainnya menjadi volunteer adalah bisa mengajak foto artis yang kita temui dengan pede karena sama-sama memakai name tag. Bedanya ya cuma tulisan crew’ di name tag kita dan tulisan artist’ di name tag mereka. Kapan lagi bisa dapet kesempatan langka kayak gini? Di hari pertama, gue sempat menonton shownya Raisa, Tomorrow People Ensamble, Dikta Project, Barasuara, Glenn Fredly, TND, dan Tokyo Ska Paradise. Cerita ketika nonton Raisa tampil adalah gue gak nonton dari awal. Gue baru sampai di stagenya saat pertengahan show. Dengan kebiasaan gue yang kayaknya susah dihapus, gue menyelinap diantara banyaknya penonton disitu supaya bisa melihat Raisa dengan lebih jelas. Tiba-tiba aja Afgan dateng dari back stage dan menyanyikan lagu Someday We’ll Know-nya New Radicals bareng sama Raisa. Ya, sesuai dugaan, penonton-penonton cewe pun berteriak-teriak histeris ketika Raisa menyanyikan lagu Percayalah bareng Afgan. Berlanjut ketika gue menyaksikan shownya TPE. Komposisi jazz kelas atas disajikan oleh keempat personilnya yang tidak bisa dibilang muda lagi. Mereka sangat pro di instrumentnya masing-masing. Sang leader, Nikita Dompas, dan sang keyboardis, Adra Karim, bahkan menjadi juri di ajang MLD Jazz Project Audition. Lalu berlanjut ke penampilan Dikta Project. Seperti kita tau, Dikta adalah vokalis Yovie n Nuno yang sangat diidolakan para cewe. Dan ketika selesai manggung, puluhan cewe langsung menuju backstage supaya bisa berfoto bareng sama Dikta. Yang tidak boleh dilewatkan adalah penampilan Barasuara yang pecah sekali. Penontonnya ramai sampai jarak yang cukup jauh dari panggung. Sang frontman, Iga Massardi, sempat berkata di jeda pergantian lagu, Terima kasih buat kalian yang nonton show kami disini. Gue gak nyangka penontonnya bakal serame ini. Gue mikirnya bakal lebih rame lagi malah’. Konsep unik Barasuara di show mereka kali ini adalah pertukaran kostum setiap personilnya. Kemudian gue sempat menonton Glenn Fredly. Dengan gaya nyeleneh’, Glenn sesekali mengobrol dengan penonton di jeda pergantian lagu. Kualitas sound, tata cahaya, dan kemegahan panggung yang ada menghipnotis penonton yang hadir saat itu. Ditambah dengan suara Glenn yang khas dan lagu-lagu andalannya, gue sangat puas menonton Jong Ambon satu ini. Kemudian gue juga menyaksikan duet Tommy Pratomo dan Dimas Pradipta yang tergabung dalam TND. Dengan diproduseri oleh Barry Likumahuwa, duet mereka menyajikan jazz funk yang kental ketika tampil. Gue pun sempat meminta tanda tangan mereka di CD TND yang baru aja gue beli. Di hari kedua, gue sempat menyaksikan penampilan Bass G & Co, Barry Likumahuwa Experiment, Dewa Budjana, Endah n Rhesa, Indro Hardjodikoro, White Shoes & The Couples Company, dan Isyana. Di malam Minggu seperti hari itu, suasana sangat ramai dan lebih banyak pengunjung dibanding dengan hari Jumat. Keramaian pengunjung juga berdampak ke penjualan product di stand beverages tempat divisi gue bertugas. Di samping itu, gue bertemu dengan lebih banyak musisi dan artis di hari Sabtu itu. Tentu kesempatan langka itu tidak gue sia-siakan. Gue pun sempat berfoto dengan beberapa musisi yang gue temui. Kemudian, gue sangat menikmati ketika BLE tampil di atas panggung. Mereka membawakan lagu-lagu dengan beat dan melody yang memanjakan telinga. Tak heran jika Glenn Fredly dan Adib Hidayat sempat memuji lagu-lagu mereka. Kemudian gue menonton penampilan dari Dewa Budjana. Penontonnya sangat ramai hingga gue harus secara bertahap supaya bisa menyaksikannya dari dekat. Kapan lagi bisa menyaksikan langsung salah satu maestro gitar Indonesia beraksi? Ditambah lagi dengan penampilan luar biasa Echa Soemantri yang membuat gue gabisa berkata apa-apa lagi. Penampilan White Shoes juga sangat ditunggu-tunggu dengan bukti banyaknya penonton yang menyaksikan mereka tampil di atas panggung. Di penampilan terakhir hari Sabtu, gue menyaksikan Isyana secara langsung. Membawakan lagu-lagu hits dan beberapa lagu cover, Isyana sukses menutup malam Minggu pertama Maret 2016. Dan di hari penutup, gue menyaksikan penampilan dari Shadow Puppets ft Harvey Malaiholo, mp3trio, Andien, Marcell, Teza Sumendra, Tompi, Regina, MLD Jazz Project, Candy Dulfer, EndahnRhesa ft Dialog Dini Hari, Andre Hehanusa, dan Hiatus Kaiyote. Penampilan pertama yang gue saksikan di hari terkhir JJF 2016 adalah Shadow Puppets ft Harvey Malaiholo yang membawakan lagu-lagu lawas Indonesia dari tahun 60an dan 70an dengan balutan melodi-melodi jazz yang kental. Mereka juga diiringi oleh Ron King Sextet yang pada hari sebelumnya sudah tampil di JJF 2016. Kemudian ada juga penampilan beberapa penyanyi Indonesia dengan tema Indonesian Duets’ yang membawakan lagu-lagu duet Indonesia dari masa ke masa. Beberapa penyanyi yang tampil adalah Andien, Tompi, Regina Ivanova, Teza Sumendra, Marcell, dan Dira Sugandi. Itu adalah salah satu penampilan terbaik yang gue lihat di JJF 2016. Dengan arransemen dari Nikita Dompas, lagu-lagu duet hits Indonesia menjadi lebih elegan’ dan memuaskan para penonton yang hadir. Yang tidak boleh dilewatkan adalah penampilan saxophonist wanita Candy Dulfer. Uniknya, di tengah penampilannya, Candy menarikan Tari Poco-Poco dengan sangat bersemangat. Penonton pun bertepuk tangan antusias. Ada satu lagu khusus yang dibawakan dan diciptakan Candy untuk idolanya, Miles Davis, dengan judul 2 Miles’. Andre Hehanusa memuaskan dahaga penonton JJF yang sudah cukup dewasa dengan lagu-lagu andalannya. Dengan penampilan penuh energi dan suara yang tiada duanya, Om Andre menutup pegelaran Java Jazz Festival 2016 dengan manis. Ada sedikit rasa sedih yang gue rasakan karena tiga hari pergelaran festival jazz terbesar di Asia ini harus usai. Terlalu banyak kisah dan cerita yang gue alami disini. Bertemu dengan banyak orang, banyak musisi, belajar memanajemen waktu, perjuangan berjalan dari satu stage ke stage yang lain, dan lelahnya badan ketika malam tiba. Ya itulah sedikit cerita gue selama menjadi volunteer Java Jazz Festival 2016. Kebanyakan gue hanya menulis sukanya aja selama tiga hari acara disana. Padahal fisik juga lelah dan capek banget sampe gue masuk angin juga. Tapi semuanya terbayar lunas dengan pengalaman luar biasa yang gak bakal terlupakan. Sampai jumpa tahun depan!! Ini adalah beberapa musisi dan artis yang gue temui selama tiga hari pergelaran Java Jazz Festival 2016 Barry Likumahuwa, Benny Likumahuwa, Adinda Shalahita, Sheryl Sheinafia, Fita Anggraini, Bens Leo, Jessilardus Mates, Arie Keriting, Gamaliel, Ariel Nidji’, Rayi Putra, Haris Pranowo, Joshua Kunze, Tommy Pratomo, Lala Karmela, Marco Steffiano, Nino Kayam, Endah Widiastuti, Indro Hardjodikoro, Didiet violin’, Yandi Andaputra, Ade Avery, Elfa Zulham, Iga Massardi, Yura Yunita, Dika Chasmala, Echa Soemantri, Dimas Wibisana, Jordy Waelauruw, Marthin Siahaan, Ivan Alidiyan, Arina Ephipania, Ananda Badudu, Tohpati, Nikita Dompas, Rafi The Beat’, Rayendra Sunito, Indra Perkasa, Richard Hutapea, Adra Karim, Dimas Pradipta, Rhesa Aditya, Rick Karnadi, Barsena Bestandhi, Sahira Anjani, Gerald Situmorang, Tatjana Saphira, Pradikta Wicaksono, Eva Celia, Cabrini Asteriska, Puti Chitara, TJ Kusuma, Albert Fakdawer, Ray Monte, Gadis V. w/ Echa Soemantri w/ Gerald Situmorang w/ Arina 'Mocca' Ephipania w/ Tohpati w/ Eva Celia Dewa Budjana on stage Raisa ft Afgan on stage Candy Dulfer on stage Tompi ft Regina on stage EndahnRhesa ft Dialog Dini Hari Glenn Fredly & The Bakuucakar Barry Likumahuwa Experiment General When will the festival be held? The 2023 edition of the Jakarta International BNI Java Jazz Festival will take place from Friday, June 2 to Sunday, June 4. Where will the festival be held? The Festival will be held at JIExpo Kemayoran, Jl. H. Benyamin Sueb Pademangan Tim., Kec. Pademangan, Kota Jakarta Utara, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14410 When will the 2023 lineup be announced? The festival's lineup has already been made public and is available online Click here to see lineup Will you be posting set times in advance? Yes. Near the event dates, set timings will be published on the official Java Jazz Festival app and festival official website What time will the Festival gate be opened? Each festival day, at 1630 WIB, the gate will open. Please check the schedule as soon as the information becomes available Can I bring my drone, selfie sticks, tripod, and camera to the festival? You are not allowed to bring a drone, selfie sticks, a tripod, a professional camera defined as one with a detachable lens, or a video camera. Who should I get in touch with if I want to sponsor or rent space for food? Please send an email to adminmarketing Media How do I become a media partner? Please send an email to adminpromo I’m a member of the press, how do I make arrangements for a media pass? The media registration period for covering the event has not yet begun. The media pass application will be made available soon. Volunteer Program Will the Festival have a volunteer program? Yes and an announcement will be forthcoming. Follow our social media channels for updates. Tickets Where can I buy the Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2023 tickets? The official tickets of the festival is sold at or Can tickets be purchased at physical stores? All tickets will only be available online on our official website What is a special show ticket? In addition to your Daily Pass, you will need a Special Show ticket to attend a Special Show. Remember that the Daily Pass tickets must be for the same day as the Special Show you plan to see. The special show ticket does not give entrance to the festival and is only valid for the Special Show. How many tickets can I buy? There is a limit of four tickets per ticket type per account. Can I purchase tickets for another person? You very definitely can. All festival attendees, however, are required to register and submit current, correct personal information for each ticket user. I obtained my tickets from a stranger scalper, friend, etc.. How can I be sure they are true and will function? You cannot. We urge you only buy at our official online ticket box. If I unexpectedly found I couldn't attend the festival, may I transfer my ticket to someone else or get a refund? Regrettably, no. Each ticket should be registered using the user's accurate and legitimate personal information. The name on the tickets should correspond to the name of the event attendee. Tickets that has been purchased cannot be exchanged nor refunded for any reason. A ticket cannot be replaced or refunded unless the organizer agrees and only for the circumstances listed in the terms and conditions. Can I switch day after I purchased my daily pass? No you cannot. Hotel Is there any hotels near venue? Yes, there are so many options for hotels around JiExpo, Kemayoran. The hotel list can be found here Trending Selasa, 26 Maret 2019 Urbaners, lo lagi punya waktu luang yang cukup banyak? Daripada dibuat nongkrong atau jalan-jalan terus, nggak ada salahnya untuk sesekali mencoba jadi volunteer atau relawan. Volunteer adalah orang yang dengan sukarela, tanpa dibayar, mau menyediakan waktu, tenaga, dan kemampuannya untuk tujuan tertentu. Bukan berarti volunteer nggak dihargai, tapi justru jasa volunteer terlalu valuable. Setiap tahunnya, Indonesia punya banyak event seru yang biasanya membutuhkan volunteer untuk membantu keberhasilan acara. Salah satunya yang paling banyak peminatnya adalah volunteer Java Jazz. Tahun ini memang Java Jazz sudah sukses digelar pada 1-3 Maret 2019 lalu. Tapi nggak ada salahnya mempersiapkan diri buat jadi volunteer Java Jazz dari sekarang. Apa Enaknya jadi Volunteer Java Jazz? Sebelum daftar menjadi volunteer Java Jazz atau untuk event apa pun, lo wajib ingat kalau mengumpulkan uang bukanlah tujuan utama dari peran volunteer. Namanya juga sukarela, Urbaners. Namun, lo bakal tetap mendapatkan banyak hal lain yang nggak kalah menguntungkan buat lo. Apalagi kalau lo jadi volunteer untuk event bergengsi semacam Java Jazz. Nah, di Java Jazz sendiri, volunteer bisa mendapatkan banyak pengalaman seru yang tentunya berkesan banget. Menjadi volunteer Java Jazz artinya lo juga bertugas sebagai seorang crew, jadi lo pun bakal dibekali oleh ID Pass untuk keluar masuk area Java Jazz secara leluasa. ID Pass inilah yang memungkinkan lo buat nonton gratis musisi-musisi jazz yang lagi tampil. Tentunya lo tetap harus mengingat tugas dan kewajiban lo sebagai seorang volunteer, ya. Nggak cuma itu, selama menjadi volunteer Java Jazz lo juga bakal bertemu dengan sesama volunteer lain yang jumlahnya nggak sedikit. Lo bisa berkenalan dengan mereka sehingga memperluas networking lo. Sebelum event bubar, jangan lupa bertukar contact biar bisa tetap stay in touch. Jadi Volunteer Java Jazz, Kerjanya Ngapain Aja? Jawaban dari pertanyaan ini tergantung pada divisi yang lo apply. Bahkan satu divisi bisa terdiri dari beberapa cabang subdivisi lain yang lebih spesifik. Misalnya, untuk divisi promosi, lo bisa ditempatkan di subdivisi media desk yang bertugas untuk menangani media yang akan meliput acara. Berbeda lagi dengan divisi merchandise di mana lo harus siap loading barang-barang merchandise Java Jazz, memberikan barcode, hingga mengecek kondisi fisik merchandise agar sesuai dengan data input. Ada pula divisi food and beverage F&B, biasanya lo bakal diminta untuk menjaga booth makanan dan minuman yang tersedia di area Java Jazz. Yang jelas lo harus siap dengan apapun job desk yang bakal dipercayakan buat lo. Gimana Biar Bisa Ikutan jadi Volunteer Java Jazz? Jakarta International BNI Java Jazz Festival 2019 memang sudah sukses diselenggarakan pada 1-3 Maret kemarin. Namun, prosedur dan ketentuan volunteer Java Jazz biasanya nggak terlalu berbeda dari tahun ke tahun. Jadi, kalau memang tertarik untuk jadi volunteer Java Jazz tahun depan, lo bisa berkaca pada peraturan tahun ini. Seluruh informasi terkait pendaftaran atau open recruitment volunteer Java Jazz bakal diumumkan di situs Pertama-tama, lo harus mengisi form yang disediakan. Pastikan data diri lo sudah benar, terutama nama dan alamat email. Karena kalau lo lolos pendaftaran, pihak panitia Java Jazz bakal menghubungi lo melalui email untuk mengundang interview. Biasanya, interview diadakan di kantor PT Java Festival Production. Perlu diingat bahwa divisi yang ditawarkan bisa berbeda dari divisi yang lo apply melalui website. Misalnya, saat daftar lo mengajukan untuk jadi volunteer di divisi promosi. Namun, ketika interview, bisa saja panitia menawarkan lo untuk bekerja di divisi lain. Kalau lolos, beberapa hari kemudian lo bakal mendapat email sekaligus undangan untuk mengikuti technical meeting. Menjadi seorang volunteer Java Jazz bakal memberi lo kenangan dan pengalaman yang berkesan. Jadi, kalau ada kesempatan tahun depan, pastikan lo ikutan daftar ya, Urbaners! Sources

pengalaman volunteer java jazz